Hallo kembali lagi bersama sang melankolis muda hehe. Kali ini aku akan cerita lagi nih tentang pengalaman di salah satu kedai kopi. Dan baru pertama kalinya aku mengunjungi kedai kopi ini.
Siapa yang suka ngopi? Begh pasti banyak kan. Jumlahnya tak terhitung deh kalau bicara penikmat kopi. Aku adalah salah satu penikmat kopi yah masih terhitung belum seberapa. Masih banyak belajar dan masih sering menikmati kopi di sana-sini. Nah pengalaman kali ini aku akan berbagi pengalaman saat menikmati kopi di sebuah kedai yang bernama Gema Kedai. Berada di desa Senduro dan sangat dekat dengan Pura Mandara Giri Semeru Agung.
Pertama kali masuk kedai, aku merasa kedai ini beda dari kedai kopi yang lain. Padahal saat itu aku tak mengerti bagaimana sistem kedai disini. Setelah ku lihat menu kopi yang ada, kaget banget. Banget deh. Mengapa begitu? Kopi yang dijual beda cuy. Ada beberapa kopi disini dari luar pulau Jawa malah. Diantara kopi dari luar Jawa yang dijual adalah kopi Gayo dari Aceh, Bajawa dan Yellow Cattura dari Flores, dan Kopi Toraja Sesean dan Gasing. Menarik kan?
Bukan hanya menyediakan kopi dari luar Jawa. Gema Kedai juga mengangkat kopi lokal dari pegunungan Semeru. Kopi Pasrujambe, Senduro, dan Sumber Mujur dari Candipuro. Bukan hanya kopi yang membuatku kaget. Cara menyajikan kopinya itu lho juga menarik. Jadi kopi yang ada di takar dalam alat khusus kemudian di blender dan akhirnya di seduh. Sama seperti yang ada di kedai kopi di kota-kota besar. Ada baristanya gitu hehe. Setelah aku berkeliling di Lumajang. Aku baru menemukan kedai kopi yang seperti ini hanya di Gema Kedai.
Saat ku pesan kopi yang ingin ku nikmati, pilihan jatuh pada kopi Toraja Gasing. Bukan ku tak suka dengan kopi lokal, tapi karena kopi lokal sudah sering ku nikmati. Ku amati secara terperinci bagaimana sang penyaji meracik kopi yang ku pesan. Sehingga tahap demi tahap terlewati hingga kopiku tersaji di atas meja. Aroma dan saat mencoba rasa dari kopi Toraja Gasing, perasaan dan ingatan seperti berada di Makassar, dimana pertama kali ku rasakan kopi Toraja Gasing. Aroma dan rasanya sama persis. Yah bisa dibilang aku bernostalgia dengan kopi Toraja Gasing hehe.
Detik demi detik, hingga beberapa menit terlewati. Penyaji kopi menghampiriku. Bercengkrama dan saling mengenal satu sama lain. Dan ternyata dia merupakan sosok yang memiliki darah keturunan Toraja. Dan dia juga salah satu yang mengelola Gema Kedai. Ku lontarkan pertanyaan mengapa dia menyediakan kopi yang berasal dari Luar Jawa dengan disandingkan dengan kopi lokal. Dan apa jawaban yang terlontar darinya. "Saya ingin memberikan nuansa berbeda bagi pecinta kopi yang berdomisili disini, itulah tujuan saya menyajikan kopi yang berasal dari luar Jawa. Dan alasan saya juga menyediakan kopi lokal yang saya sandingkan bersama kopi terkenal dari luar Jawa adalah petani kopi lokal itu sendiri". Jawaban yang membuatku terkejut.
Setelah lama bercengkrama dengan penyaji, kembali ku nikmati kopi yang sudah tersaji. Yah karena aku suka kopi tanpa gula, jadi kopi yang ku tenggak tak manis alias tanpa ngulang sebutir pun. Bagiku sih kopi itu pahit, disitulah lidah ini harus mengartikan rasa kebenaran kopi hehe. Dan satu lagi, suasana dingin di Gema Kedai menjadikan meminum secangkir kopi sangat terasa nikmat. Jadi berasa di cafe-cafe mahal deh. Bedanya mah di Gema Kedai AC alami. Dan ditambah musik yang selalu hidup.
Dari alasan penyaji kopi dan konsep Gema Kedai, ku coba menerka secara luas. Petani adalah sosok vital dalam dunia kopi. Tanpa petani kopi tak akan tersaji di atas meja seperti yang sedang saat ku nikmati saat itu. Dan dari konsep Gema Kedai aku dapat menyimpulkan bahwa mengenalkan kopi itu harus secara totalitas, termasuk mengenalkan kopi murni. Kalau menurut masyarakat sekitar Senduro mah kopi murni itu "kopi sak klumur campuran sak goni". Istilahnya tuh kopi hanya sedikit tapi banyak campurannya seperti jagung. Yah meskipun kopi hitam, tapi sudah tak murni lagi. Serta mengenalkan bagaimana kopi disajikan secara baik untuk pecinta atau penikmat kopi. Karena biasanya kalau ingin menghidangkan kopi ya tinggal memasukkan kopi dalam cangkir dan ditambah air panas. Padahal tidak demikian. Mungkin itu yang ingin Gema Kedai sajikan.
Bagi kamu pecinta atau penikmat kopi yang berada di daerah Lumajang. Kalian wajib mencoba deh kopi yang disajikan di Gema Kedai. Kalian akan mendapatkan pengalaman berbeda ketika menikmati kopi dan suasananya. Masalah harga mah sangat bersahabat. Harga paling mahal cuma 10 ribu untuk kopi hitamnya. Kalau mau mencoba dengan susu cukup tambah uang 2 ribu saja. Oh iya, Gema Kedai baru buka beberapa hari yang lalu lho. Kuy lah bagi pecinta atau penikmat kopi langsung ke Gema Kedai. Sekali lagi tempatnya dekat dengan Pura Mandara Giri Semeru Agung, tepatnya kurang lebih 75 meter sebelah kiri setelah Pura dari arah Lumajang.
Sang melankolis muda
Bima Widjanata Suwaji
Penimbangan Biji Kopi Foto: Dok Pribadi |
Penuangan Air Panas Dalam Cangkir Foto: Dok Pribadi |
Lumajang ya? Sip. Aku masukan ke dalam list, kalau lewat Lumajang lagi mau cari tempat ini. Aku paling suka memanjakan lidah dengan kopi-kopi nusantara. Sayangnya aku penikmat kopi yang gagal membuat kopi. Jadi kalau di rumah aku terpaksa nyeduh kopi sasetan yang bercampur jagung.
BalasHapusHehe Gema Kedai cocok kak, kita bisa lihat dan bercengkrama dengan penyaji kopinya secara langsung
HapusJadi inget mantan yang barista dan kenangan kami di kedai kopi. Ah.
BalasHapusAihhhh kenangan bersama barista haha
Hapusbagi penyuka kopi tempat ini pastinya mengasyikan ya.
BalasHapusIya kak
HapusMemang menarik dan betah kalau ada di kedai kopi
ayo mbak/mas main main ke Bondowoso ... disini banyak kopi yang rasanya ngangenin
BalasHapusKemarin saya ke Bondowoso mas
HapusKe daerah pelalangan kecamatan Sempol
Nyobain kopi hehe
Rasanya memang bikin nagih
Oh iya mas daerah Bondowoso mana ya?
Aku suka kopi tp sbnrnya ga ngerti dan ga bisa membedakan kopi yg bagus itu seperti apa :D. Lah kalo minum kopi aja hrs manis hahahaha. Barista bisa ngerasa terhina kalo sampe pembelinya mnta kopi manis kan yaa.. Tp biar gt, selalu suka nyium wangi kopi. Beda kopi, kdg beda aroma. Makanya kalo ke kedai2 ato cafe kopi, pasti deh aku pesen kopinya beda2, hnya pgn tau aromanya seperti apa :).
BalasHapusTapi sekarang barista menyediakan gelas gula sendiri kak
HapusJadi untuk gulanya bisa kita takar sendiri, yah hitung-hitung ikutan ngeracik kopi hehe
Wah asyik ya bisa lihat prosesnya langsung. Aku bukan pencinta kopi tapi seneng kalau lihat orang meraciknya. Hamping setiap ke kedai aku selalu lihat prosesnya
BalasHapusHehe iya kak seru banget bisa lihat barista meracik kopi
Hapussiap, masuk ke dalam list. Semoga dalam waktu dekat bisa berkunjung ke Lumajang. hhe
BalasHapusAminnn
HapusSemoga cepet ke Lumajang kak hehe
saya pecinta aroma kopi..tapi ga bisa konsumsu krn ada penyakit maag
BalasHapuskalo suami nyeduh kopi...itu wangin bisa bikin melek klu sedang tidur hehehe
Aromanya saja bisa bikin melek ya kak, apalagi rasanya hehe
HapusHmm aku pecinta atau penikmat ya.. pencium aroma aja kali ya.. ga terlalu suka ngopi, tapi suka bau kopi kalau ada temen yang ngopi. Ngopi susu biasanya paling2. Dna ngga ngerti beda kopi A da B hehe.
BalasHapusHehe nih salah satu yang baru di dunia kopi, Pencium aroma kopi
Hapusuntung di sana menyediakan susu juga mas.. saya bukan penikmat kopi, tapi kalau ada menu kopi susu pasti akan saya coba mas. Lumayan nih tambah rekomendasi tempat ngopi di Lumajang. Saya bookmark dl
BalasHapusHehe susunya disini asli mas dari peternak sapi sekitar
HapusRasanya lebih nendang deh hehe
Ahhhh, mau kopinya dunkkkk
BalasHapusSilahkan mampir ke Gema Kedai kak hehe dijamin kopinya mantab
HapusSaya suka kopi, tapi bukan pecinta kopi dan syukurlah ada susu juga. Kalau minum kopi saya kadang belum kuat dengan rasanya, kalau ditambahkan susu baru bisa saya nikmati.
BalasHapusBener tuh kak
HapusKalau masih belum kuat ditambahkan susu, buat netralisir kopi agar gak terlalu kuat rasanya
Kopi gayo enak juga loh, harum bgt,suamiku suka beli.kalau aku penikmat teh tarik
BalasHapusHehe iya kak enak banget kalau kopi Gayo
HapusJuara deh rasanya
Saya belum pernah ngerasain teh tarik kak hehe
Ngomong2 tentang kopi nih, Bengkulu punya kopi yg enak lho. Beragam merk Dan semuanya enak 😍
BalasHapusWah kopi apa tuh kak
HapusKayaknya patut dicoba hehe
wah kopi nih. bapak saya suka sekali kopi.
BalasHapusAyah Ibu saya gak ada yang suka kopi. Malahan aku aja yang suka kopi dirumah hehe
HapusAku bukan penggemar kopi, karna punya maag. Tp aku suka banget nyium wanginya, seger. Kalo lagi pengen bgt paking campur susu atau cappucino. Kapan2 mampir ah ke Lumajang, semoga ada rezeki bisa main kesana
BalasHapusAminnn semoga bisa ke Lumajang kak dan bisa nyobain kopi disini deh hehe
HapusWah tentu akan sangat menyenangkan bisa menikmati kopi di tempat baru. Tapi sayangnya kafe gema jauh sekali letaknya dari kota saya.
BalasHapusSebagai pecinta kopi, tentu yg lebih dicari adalah kopi dan kenikmatannya, serta harganya. Dan jika melihat penjelasan pada tulisan di atas, harga yg terjangkau tentu akan jadi opsi untuk memilih tempat ngopi yg enak sekaligus memiliki nuansa tempat yg enak buat menghabiskan waktu..
Ngomong-ngomong kotanya dimana kak?
HapusHarga dan kualitas kopi di Gema Kedai mah selalu dikedepankan kak. Harga terjangkau dan rasa yang mantab hehe
Kayanya tempat seru nih buat kongkow, kalo main ke Lumajang kayanya wajib mampir nih ke Gema Kedai
BalasHapusWajib kak hehe
HapusApalagi tempatnya juga Deket banget sama destinasi wisata
Sebenarnya suka kopi..., Tapi gak berani.. kalo minum langsung deh puyeng..)*malah curhat :D
BalasHapusHehe berarti jangan minum kopi dulu kak kalau sampe puyeng
HapusKonsep pemilik kedainya oke juga, ya. Semoga kedai kopinya makin laris dan tetap nyaman bagi pengunjung.
BalasHapusAminnn
HapusTerima kasih atas doanya kak
Suka banget sama kopi..thanks informasi dan sharingnya mas salam
BalasHapusIyaa sama-sama kak
HapusHarga kopi hitamnya terjangkau banget mas. Semoga nanti bisa ke Lumajang juga buat cobain kopi di kedai itu. :D
BalasHapusHehe iya kak
HapusMengedepankan rasa sih kalau di Gema Kedai
wahh penikmat kopi wajib banget mencoba tempat kongkow yang satu ini. harga kopinya murah banget lagi paling mahal cuman 10 ribuan saja. Biasanya kopi di cafe atau tempat tongkrongan harganya mahal mahal dan rasanya tidak sesuai keinginan. Tapi disini 10 ribu bisa mencoba 1 cangkir kopi yang rasanya nikmat dan lezat
BalasHapusSip bener banget tuh kak, pas kita udah bayar mahal tapi kopinya kurang pas jadi gimana gitu
HapusBeda kalau di Gema Kedai hehe
Kalau di Medan udah banyak juga kedai kopi seperti ini. Tapi aku biasanya kesana buat minum jus hihihiii..
BalasHapusMinum jus kan juga sehat kak hehe
HapusKadang sih saya minum jus juga
Ahhh aku mana sanggup minum kopi tanpa gula.. Aku suka kopi jg tp kopi instan yg tinggal aduk manis. Cemen yak.. Hehehe
BalasHapusRasanya pahit tapi nikmat kak hehe patut dicoba deh
Hapuspecinta kopi sellu menemukan tempat kopi yang nimat ya. dan memang kopi itu baru makin enak kalau diminum bareng2 sambil ngomongi sesuatu... Kopi pahit apalagi cucok untuk teman obrolan yang beratt hihi
BalasHapusWah sangat menarik, ada banyak jenis kopi yang tersedia.
BalasHapusKirim lah kopinya.... wkwkwkw
BalasHapus