Aku Jatuh Cinta Lagi Di Pantai Losari: Rangkaian Kenangan Kecil Dalam Perjalanan Panjang Foto : Bima Widjanata |
Semua pasti merasakan yang
namanya jatuh cinta. Aku pun jug merasakan demikian. Karena memang diri ini
memang bukan seorang mahluk berhati baja yang tak memiliki perasaan dan rasa
tertarik antara satu sama lain. Dalam suatu perjalanan hijrah (ciaelah hijrah
katanya), diri ini mendapatkan suatu cobaan kembali dengan hadirnya apa itu
yang namanya Cinta.
Dalam hati dan pikiran memang
sudah ku mantapkan untuk menjelajah bumi pertiwi. Memang diri ini hanya bisa
mengelilingi isi pulau Jawa, itu pun tak semuanya yang bisa ku jelajahi dan
pulau Bali karena notabennya memang dekat dari tempat tinggal. Namun setelah
kujajaki dan kulangkahkan kaki di pulau Sulawesi, ada sebuah perasaan yang
berbeda. Bergejolak namun tak berani mengungkapkan kepada siapa pun karena
masih belum jelas apa yang tengah ku rasakan ini.
Waktu terus bergulir, sampai tak
terasa pukul tengah menunjukkan 03.00 WITA. Namun mata ini enggan untuk
terlelap. Kucoba membuka media sosial yang ada dalam genggaman, namun apa yang
didapat? Hanya rasa penasaran yang semakin menjadi-jadi. Akhirnya hanya
melamunkan apa yang tidak jelas dan muncul dalam pikiran saja, sembari menunggu
mata ini mau untuk menutup. Tak sengaja terpintas sebuah bayangan namun tak mau
diri ini untuk menghiraukan. Aku hanya ingin menghiraukan bila ada jawaban atas
perasaan beda yang ada dalam diri.
Tak terasa mata sudah terpejam,
dan ketika terbuka matahari sudah jauh menyingsing kegembiraan. Menggambarkan hal
yang tengah berbinar di wajah kawan-kawan yang bisa bertemu dengan kawan yang
sudah lama tak ditemuinya dan berbagi pengelaman yang telah dilewati. Tapi apa
yang tengah ku lakukan? Muka bingung datar dan mengumbar sedikit senyum karena
masih menanti jawaban atas kejadian yang semalam terjadi. Dentingan alunan
irama dan patahan musik sedikit menghibur memang, namun itu semua tidak cukup. Ketika
diri ini masih sibuk mencari jejak atas jawaban hadirlah bintik embun yang
menyapa. Tak kumengerti apa maksud dari ini semua, bayangan muncul, perasaan
aneh, dan kini embun kecil datang menyapa. Teralihkan semua dengan hadirnya
embun kecil yang selalu mengajak pikiran ini beranjak untuk tidak memikirkan
kejadian semalam. Tak kusangka embun kecil yang baru kulihat dan kemungerti
telah berhasil untuk mengalihkan. Entah apa yang dia ucapkan hingga pena dapat
berubah haluan dalam menciptakan cerita baru.
Tapi kekuatan sekuat apapun itu
pasti akan kembali terkalahkan. Kembali pena ingin mencari jawaban. Namun perbedaannya
kali ini adalah sang embun turut serta mencarikan jawaban atas semua kejadian
yang telah terjadi. Langkah kaki terus bergulir dan ribuan nada yang telah
terlewati namun tak satu pun tanda muncul yang dapat digunakan sebagai acuan. Hingga
tak terasa matahari akan berubah menjadi senja. Hawa yang tak mengenakkan
kembali hadir karena terdengar ucapan yang tak diketahui dari siapa kalau kaki
ini harus di jejakkan ke butiran pasir dan bentangan luas air garam.
Kucuran keringat hadir bagai air
hujan di tengah teriknya sinar. Baju berubah menjadi genangan dan tangan tak
lagi benar dalam memegang. Semua berkelanjutan hingga tiba di Pantai Losari. Semakin
menjadi namun menemukan titik terang ketika di tempat ini. Aku Jatuh Cinta! Itulah yang selalu muncul dalam benak. Perasaan
aneh akhirnya terjawabkan. Pena pun kembali ke jati dirinya. Namun kembali
menimbulkan pernyataan. Kepada Siapa Diri Ini Jatuh Cinta? Pena
pun tak mampu menjawab. Sang embun kecil hanya memberikan senyuman kecil
sembari menghalangi pancaran senja. Mengapa aku selalu jatuh cinta ketika senja
datang menghampiri?
Aku hanya bisa melangkahkan kaki
dan tak tau harus kucurahkan kepada siapa tentang semua yang terjadi ini. Tak akan
ada yang mengerti tentang goresan tinta dari pena yang telah berjuang mencari
jawaban. Hanya senja yang sedikit menertawakan karena mulut bagai terkunci tak
mampu mengatakan apapun. Sesekali embun kecil hadir dan masih sama seperti
sebelumnya. Angin laut pun hanya mengisyaratkan kalau diri ini memang Jatuh
Cinta Di Pantai Losari. Baru ku jejakkan kaki sejenak menemani senja
saja sudah timbul rasa cinta yang entah untuk siapa, apalagi menunggu ribuan
bintang yang bertabur, tak bisa di pikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kusandarkan bahu ini kepada angin
yang semilir berganti datang. Melihat insan tak melangkahkan kaki sendiri. Tak dipikirkan
apa itu dan siapa itu. Yang kurasa hanya Aku Tengah Jatuh Cinta Di Pantai
Losari. Hingga senja pergi perlahan, puluhan tanker hilir mudik, dan sang embun
masih memberikan senyuman manis kecilnya, aku hanya bisa menaruh kenangan
berkelanjutan di pantai ini.
Aku Jatuh Cinta Di Pantai Losari
Bima Widjanata Suwaji
Kerenn bima,, kata2 nya puitis banget, dalam maknanya 👌😑,,, tapi sorry ya bim aku tetap jatuh cinta sama annisa muslikha bukan sama pantai losari.
BalasHapusHaha aku gak tau jatuh cinta sama siapa ini mas
Hapus