Apa arti sebuah perjalanan menurut anda? Apakah hanya untuk mencari sensasi belaka? Atau hanya ingin mengabadikan sebuah momen melalui foto yang diambil melalui kamera? Mungkin juga untuk menenangkan pikiran yang telah lama terombang-ambing oleh kehidupan sehari-hari yang cukup berirama keras.
Aku memiliki pandangan tersendiri dengan yang namanya perjalanan. Bukan hanya untuk mencari momen dan menenangkan pikiran, namun juga mencari apa itu arti kehidupan. Benar-benar merasakan arti sebuah perjalanan untuk memaknai hidup itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, yang hanya dalam hitungan detik akan bisa dilakukan. Tapi menikmati detik demi detik yang sudah terlewati dan langkah demi langkah yang sudah tercipta.
Baca juga: https://www.alamatbima.com/2020/11/menyusuri-wisata-pantai-pulau-merah.html
Memiliki pikiran positif dan berangan memang diperlukan. Tapi ingat satu hal! Terlalu percaya akan diri sendiri bukanlah satu jalan yang dianggap benar. Diri sendiri pasti memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri, namun itu semua bisa tertutupi oleh kawan atau teman.
Ketika awal perjalanan terasa kuat membara semangat untuk pergi. Namun lambat lain akan tersisih seperti lilin yang menyala namun tak sadar dirinya semakin berkurang. Tidak untuk menyombongkan diri, namun ketahuilah, simpan rasa semangat riang nan membara ketika ingin kembali pulang. Karena sesungguhnya perjalanan yang sesungguhnya akan berarti ketika kita bisa kembali pulang ke tempat semula.
Memang sampai ditujuan akan memberikan rasa kepuasan yang akan dipublikasikan melalui media sosial kepada khalayak luas. Namun saya memiliki pengalaman pahit ketika sampai ke tempat tujuan yang ku tuju. Mengapa itu harus terjadi? Diri ini pun tak mengerti mengapa, namun yang bisa kupahami adalah melupakan itu sangat sulit. Apalagi ketika melihat indahnya ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa dengan diiringi angin lembut musim hujan.
Sedikit ku sampaikan apa yang ada dipikiran, namun hati ini memberontak karena tak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Namun tetap coba untuk mengirimkan pesan rinduku padanya. Tapi seperti masih ada yang mengganjal dari diri ini. Apa? Apalagi?
Mencoba terus mencari ke pelosok pikir dan menelaah hati. Hitungan menit masih saja terus menyusuri dan tetap tidak ada hasil dan arti. Ketika angin datang secara tiba-tiba, seketika itu pula datang sebuah pesan teks beribu arti dan juga pada saat itulah hati dan pikiran menjadi selaras.
Tampaknya ada yang diinginkan oleh hati kecil mungil ini. Dia ingin pesan yang disampaikan padanya kembali secepat mungkin. Dan aku masih belum mengerti mengapa dia menginginkan itu. Dan setelah berjam-jam barulah dimengerti, kalau dia menginginkan pesan itu kembali untuk bisa melihat senyum seperti apa yang dilontarkan ketika sang bunga menerima pesan.
Teringat akan sebuah kejadian yang pernah terjadi adalah sebuah hal yang sangat lumrah. Ingatan tidak bisa dibohongi, apalagi hati. Suasana dan tempat juga merupakan faktor yang bisa membuat apa yang namanya kenangan itu muncul kembali ke permukaan, meskipun sebelumnya dia terpendam dalam hati gelap tanpa penerangan.
Perjalanan dalam bentuk apapun bisa menimbulkan sebuah kenangan baru. Entah apa dan bagaimana kita semua akan tahu bila telah melakukannya. Dengan berjalan dan menemukan tempat baru, pasti juga akan menciptakan kenangan dan pengalaman baru. Atau juga menimbulkan munculnya kenangan lama. Maka bersiaplah. Apapun bentuknya, dan apapun hasilnya tetap bersiaplah. (Bima Widjanata Suwaji)
Uhukk.. Kenangan...
BalasHapusWkwk
HapusBatuk batuk
Makanya kalau mau pergi, bersihin dulu kenangan lama. Melakukan perjalanan pasti akan membawa kenangan baru asalkan tidak melakukan perjalanan ketempat yang telah menyimpan kenangan lama.. Huuuuh Kenangan
BalasHapusSulit dibersihkan itu masalahnya Mak haha
HapusMakanya kalau mau pergi, bersihin dulu kenangan lama. Melakukan perjalanan pasti akan membawa kenangan baru asalkan tidak melakukan perjalanan ketempat yang telah menyimpan kenangan lama.. Huuuuh Kenangan
BalasHapusBagus bro tulisannya.. saya suka
BalasHapus