Cerita Lama Dan Hal Baru Di Transportasi Indonesia Foto : Dok Pribadi |
Pemerintah Indonesia
beberapa tahun terakhir sedang gencar melakukan aksi untuk mewujudkan sistem
transportasi menunjang kebutuhan masyarakat. Hal ini bukanlah tindakan tanpa
alasan, namun hal ini ingin diwujudkan agar sistem transportasi di Indonesia
yang masih belum teratur. Dari beberapa aspek memang sudah dilakukan perubahan,
terutama perubahan pelayanan terhadap masyarakat. Misalnya saja penambahan
armada angkutan umum agar masyarakat semakin sadar bahwa penggunaan kendaraan
umum adalah tindakan tepat. Bukan hanya untuk mengurai kemacetan seperti di
Jakarta, namun juga untuk mengurangi emisi karbon yang ada.
Sebuah tradisi lama yang
ada di Indonesia merupakan adalah sebuah percikan kesalahan yang bisa berimbas
besar yaitu pungutan liar. Siapa yang menduga kalau pungutan liar di Indonesia
masih merajalela, namun memang begitu keadaannya. Mungkin di dekat-dekat ibu
kota memang tidak terlalu tampak, namun siapa tahu kalau di daerah Kalimantan
sana ada. Dalam acara presscon yang dilaksanakan tanggal 16 Oktober 2016 di
Stasiun Gambir, Menteri Perhubungan mengutarakan sebuah langkah untuk
memberantas yang namanya pungutan liar. Meskipun terlihat kecil, pungutan liar
merupakan korupsi, sekali tindakan korupsi dilakukan tetaplah ada tindakan hukum
bagi pelakunya meskipun kecil.
Hal yang ingin dilakukan
untuk membenahi sistem dan memberantas pungutan liar yaitu dengan melakukan
perbaikan sistem online untuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan melakukan
perbaikan sistem online, masyarakat bisa terbuka untuk mengakses dan bila ingin
mengetahui ketetapan-ketetapan yang ada. Bisa dibuat contoh, PT KAI yang saat
juga menerapkan sistem online dalam pelayanan kepada masyarakat yang ingin
memesan dan membeli tiket perjalanan kereta. Sebelum diberlakukannya sistem
online, calo yang menjual tiket kereta bertebaran dimana-mana. Namun saat ini
masyarakat semakin mengapresiasi tindakan yang dilakukan PT KAI ini, karena
masyarakat merasa perjalanan mereka lebih aman dan pasti. Menteri Perhubungan
juga ingin melakukan pengurangan sistem penguasa dalam organisasi. Hal ini
sangat dapat mendorong timbulnya pungutan liar. Dengan kata lain bila adanya
sistem penguasa dalam suatu organisasi, maka seorang penguasa akan memiliki
pemikiran “Ah, saya kan penguasa disini, jadi gak masalah”, hal
ini yang akan dikurangi oleh Menteri Perhubungan.
Slide Foto : Dok Pribadi |
Dalam acara tanggal 16
Oktober 2016, Menteri Perhubungan juga mencoba armada bus Transjakarta yang
saat itu berada di stasiun gambir. Pada mulanya saya yang hadir dalam acara itu
kurang memperhatikan armada bus Transjakarta yang ada. Namun setelah dilihat
baik-baik, ada yang special dari armada bus Transjakarta yang ada di gambir.
Saat itu, posisi bus Transjakarta memang sedang diam, busnya sangat pendek
bagai mobil sport luar negeri. Awalnya saya berfikir, “Apa ini bus nanti bisa
beroperasi secara optimal? Kan ini pendek banget. Tapi keren sih kayak mobil
sport jadinya” . Namun
ketika akan berjalan, ternyata bus Transjakarta tersebut semakin tinggi,
ternyata menggunakan sistem air suspension.
Sistem ini digunakan untuk menambah kualitas pelayanan. Saat ini memang
masih belum banyak kendaraan umum yang memiliki pelayanan khusus untuk
penyandang cacat. Nah untuk bus Transjakarta yang ada di gambir ini akan
semakin pendek ketika ingin menaikkan dan menurunkan penumpang, kemudian akan
tinggi kembali saat akan berjalan.
Semoga apa yang akan
direncanakan dan dilakukan oleh Menteri Perhubungan akan terlaksana dan
mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dukungan masyarakat memang sangat diperlukan
untuk menyokong dan melaksanakan di lapangan atau kehidupan sehari-hari. Tanpa
ada dorongan, dukungan, dan pelaksanaan dari masyarakat maka rencana akan hanya
sebatas rencana saja. Dan semoga kemajuan transportasi Indonesia akan semakin
bagus dan semakin bermanfaat bagi masyarakat banyak. (Bima Widjanata Suwaji)
Selfie With New Bus Transjakarta Foto : Dok Pribadi |