Cerita Dibalik Jalan-jalan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Foto : Bima Widjanata |
Pasti tahu kan yang namanya
bandara? Nah di Jakarta sendiri sebenarnya hanya memiliki satu bandara saja
yang benar-benar berada di kawasan Jakarta yakni Bandara Halim Perdana Kusuma. Namun
ada satu bandara lagi yang sebenarnya berada di luar daerah region
Jakarta tapi masyarakat banyak mengungkapkan kalau bandara yang satu ini
merupakan berada di Jakarta. Bandara Soekarno Hatta adalah salah satu Bandara
unggulan yang ada di Indonesia, dan bandara ini lah yang katanya orang-orang
berada di Jakarta padahal sebenarnya berada di region Tangerang, provinsi
Banten.
Angkasa Pura II bekerja sama
dengan Liputan 6 mengundang para blogger dan beberapa mahasiswa kampus Liputan
6 untuk dapat hadir ke bandara internasional Soekarno Hatta. Saya sendiri salah
satu blogger yang memiliki kesempatan untuk dapat ikut serta. Menurut pemikiran
saya, kita semua akan diajak keliling terminal 3 yang katanya baru saja
dibangun dan merupakan terminal yang mewah. Namun pemikiran itu salah, ternyata
kita semua diberikan pengetahuan baru mengenai skytrax.
Sebenarnya skytrax itu apa sih?
Skytrax sendiri adalah suatu perusahaan yang berkaitan dengan masalah
penerbangan. Jadi perusahaan ini yang melakukan survei terhadap maskapai,
bandara, hiburan, dan hal-hal lain yang masih berhubungan dengan penerbangan.
Nah untuk di Indonesia sendiri pastinya maskapai Garuda Indonesia menjadi
unggulan untuk dilakukan survei, namun kali ini bukan untuk membahas masalah
maskapai melainkan bandar udara.
Narasumber Dari Angkasa Pura II Foto : Bima Widjanata |
Mengapa Angkasa Pura mengundang
blogger? Ungkap dari Robby Saputra salah satu Contact Manager yang saat itu
hadir mewakili Eka Maria, tujuan sebenarnya Angkasa Pura mengundang blogger
yakni ingin bisa memberikan cerita melalui tulisan para blogger mengenai apa
saja pelayanan yang sudah diberikan oleh Angkasa Pura kepada masyarakat. Alasan
kedua pastinya untuk menjalin tali silaturahmi dan untuk berimprovisasi.
Angkasa Pura tidak memaksa para blogger untuk melakukan vote karena memang vote
sendiri adalah sebuah cerminan dari konsumen tanpa ada paksaan.
Bandara Soekarno Hatta Foto : wikipedia.com |
Bandara yang saat ini menjadi
unggulan daripada bandara-bandara lain yang berada di Indonesia adalah bandara
Soekarno Hatta dan Kualanamu. Dua bandara ini adalah bandara Internasional,
namun memiliki perbedaan yakni kalau di bandara Kualanamu memiliki satu
fasilitas alat transportasi masal yang bisa mengangkut penumpang selain pesawat.
Meskipun saya sendiri belum pernah sampai ke bandara ini namun sekilas melihat
di televisi dan internet kalau bandara ini benar-benar luar biasa. Akses untuk
menuju bandara juga sangat mudah karena sudah saya jelaskan kalau Kualanamu
juga punya stasiun kereta. Namun kemudahan transportasi ini yang masih belum
dimiliki oleh bandara Soekarno Hatta.
Angkasa Pura II terus melakukan
upaya untuk melakukan pembenahan guna untuk menaikkan ranking. Dalam tiga tahun
terakhir bandara Soekarno Hatta saja hanya mampu masuk ke dalam 60 besar saja,
dan untuk tahun ini berusaha untuk menjadikan Bandara Soekarno Hatta masuk ke
dalam 50 besar. Hal ini memang bukanlah hal yang mudah karena ada 39 kriteria
yang harus dipenuhi untuk menjadi yang terbaik.
Untuk di 17 tahun terakhir,
bandara yang menjadi yang terbaik sebenarnya adalah bandara yang berada di
daerah Asia lho, seperti CHANGI Airport yang berada di Singapura, Hongkong
Internasional Airport, dan Icheon Airport yang berada di Korea Selatan. Tiga
bandara tersebut mendominasi dan silih berganti di urutan teratas.
Pemberian Pemahaman Pelayan Dasar Foto : Bima Widjanata |
Menurut angkasa pura, hal yang
paling dasar apabila ingin memberikan yang terbaik kepada para penumpang
pesawat adalah masalah AC, Pencahayaan, Value Added Service, Wi-Fi, Hospitaly,
Kebersihan, dan Troly.
Apabila membahas AC, pastinya
semua membutuhkan yang satu ini. Jadi jangan sampai ada kerusakan parah yang
sampai mengganggu kenyamanan dari penumpang.
Pencahayaan di bandara saya rasa
memang sangat dibutuhkan, bahkan untuk keselamatan. Apabila pencahayaan kurang
menurut saya bisa mengganggu penerbangan. Contohnya bila pada saat mati listrik
dan genset atau entah apa yang digunakan bandara sebagai sumber tenaga untuk
pencahayaan kurang berfungsi dengan baik maka bukan tidak mungkin pesawat yang
akan landing akan tidak jadi bahkan
bisa saja akan terjadi kecelakaan.
Value Added Service, merupakan
layanan tambahan agar penumpang menjadi tidak jenuh dengan perjalanannya. Hal
ini sangat penting untuk dilakukan, mengapa? Ya karena penumpang yang datang
pasti akan merasa tersanjung bila diberikan layanan tambahan ini pasti akan
memberikan nilai plus pula. Free Wi-Fi, kalau yang ini
hampir dan sebagian besar pasti akan membutuhkan.
Untuk Hospitaly, ini berhubungan
dengan kesehatan, jadi bila ada penumpang yang mengalami gangguan kesehatan
bisa langsung menuju ruang kesehatan atau hospitaly. Nah kemudian kebersihan dan troly.
Mengapa saya gabungkan? Ya menurut saya adanya troly ditempat sembarang pasti
akan mengganggu pemandangan, dan mungkin segi penilaian sesorang pasti
mengungkapkan kalau itu tidak bersih dan rapi.
Nah dalam pengalaman saya yang
berkeliling di terminal 1 bandara Soekarno Hatta, yang notabennya adalah
terminal tua yang saat ini sedang dicoba dilakukan pembenahan agar tampak lebih
muda lagi. Selama saya berkeliling yang namanya kebersihan, troly, pencahayaan,
wi-fi, dan AC sudah sangat bagus meskipun ini berada di terminal 1. Saya berfikir
“ini hanya berada di terminal 1, apalagi terminal 3 yang katanya sudah mewah”.
Hal ini selalu terngiang, karena menurut saya terminal 1 ini saja sudah mewah. Nah
untuk pelayanan tambahan saya tidak tahu karena saya tidak sempat masuk dan
menuju pesawat hehe. Kemudian juga untuk hospitaly juga tidak menemukan
tempatnya, karena saya kemarin keliling juga sekalian sholat jumat, jadi tidak
full berkeliling.
Jajanan Yang Berada Di Terminal 1B Foto : Bima Widjanata |
Pasti yang namanya bandara akan
ada toko atau booth untuk berjualan. Nah hal ini juga salah satu daya tarik
dari pengunjung untuk semakin betah berada di bandara. Pengalaman saya kemarin
ke salah satu resto yang ada di terminal 1, tempatnya sangat nyaman dengan interior
yang sangat menarik. Masakan yang menjadi salah satu andalan pun juga beraneka
ragam dan rasanya sangat nikmat.
Mengapa kita harus memperhatikan
penumpang hingga akhir? Untuk meningkatkan peringkat memang diperlukan sebuah
kontribusi masyarakat sebagai pengunjung. Dan pemberian pelayan kepada
penumpang sendiri adalah turun dari pesawat hingga naik kendaraan bermotor
untuk meninggalkan bandara. Disitulah kinerja dan pelayanan dari bandara
dilihat dan dikaji oleh skytrax.
Untuk menunjang kemudahan penumpang,
di terminal 3 juga dibuat smart parking
untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan parkir. Dan juga saat ini juga
diciptakan sebuah aplikasi untuk penerbangan dari PT Angkasa Pura II yang
bernama Indonesia Airports. Aplikasi ini membantu masyarakat untuk melihat
fasilitas apa saja yang akan didapatkan oeh penumpang dari suatu maskapai,
memilih kendaraan dari bandara saat ingin meninggalkan bandara, jadwal kedatangan
dan keberangkatan pesawat, cuaca, dan bahkan juga bisa melakukan booking tiket
pesawat.
Semua improvisasi yang dilakukan
oleh Angkasa Pura II sejatinya untuk menaikkan peringkat Indonesia di mata
dunia. Karena dengan terpandangnya bandara yang ada di Indonesia, daya tarik
wisatawan asing juga akan meningkat dan nama Indonesia pasti akan semakin
banyak dikenal. Marilah kita sebagai masyarakat selalu mendukung dan berdoa
atas usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan oleh Angkasa Pura II. Dan semoga
2 bandara internasional yang menjadi unggulan dari Indonesia semakin terus
meningkat dari segi pelayanan dan fasilitas, sehingga nantinya bisa menjadi
salah satu bandar udara terbaik di dunia dan membanggakan Indonesia.
Inilah sedikit kisah pertamaku saat ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Bukan Hanya untuk bersenang-senang namun juga untuk memperoleh ilmu baru dan pastinya menyebarkan ilmu yang telah saya dapatkan kepada masyarakat luas. (Bima Widjanata Suwaji)
sedikit video perjalanan saat ke bandara internasional Soekarno Hatta